Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, itulah pepatah yang sangat pantas diucapkan kepada bapak satu anak yang bertempat dinggal di desa Bengko kec. Sindang Dataran Rejang Lebong, yaitu bapak Suja,I.
Bapak Sujai’I merupakan salah satu petani pioneer di daerahnya. Dia sudah lama sekali melakukan uji coba tumpang sari mulai tumpang sari dengan kubis, buncis serta timun. Ternyata dari beberapa uji coba yang dilakukannya tersebut, tumpang sari dengan tomatlah yang menjadi pilihan. Pilihan ini landasannya karena umur tomat dengan cabai tidak terlalu jauh berbeda sehingga masa perawatan kedua jenis tanaman ini hamper sama, selain itu keuntungan dari kedua komoditi ini berimbang.
Adapun teknis penanamannya, kedua komoditi ini ditanam berbarengan. Tomat ditanam hanya satu baris diantara lubang cabai.
Pemberian ajir tomat di pasang di pinggir mulsa, dengan tujuan agar daun tomat tidak mengganggu tanaman cabai.
Yang perlu menjadi catatan setelah buah tomat habis dipanen batang tomat jangan di buang atau di cabut batangnya dibiarkan saja karena ini akan berdampak terhadap perkembangan cabai. Hama yang ada di batang tomat akan pindah ke tanaman cabai jika batang tomat langsung di cabut.
Dengan teknik penanaman seperti ini ternyata baik tomat maupun cabai mampu berproduksi secara maksimal sehingga mampu memberikan keuntungan yang lebih tinggi.
Diharapkan dengan penerapan teknik penanaman tumpang sari ini mampu menyeimbangkan permintaan benih tomat maupun cabai.
No comments:
Post a Comment